JAKARTA, MAJALAHLACAK.COM – Mobil listrik pertama Xiaomi SU7 akan segera dirilis di China. Antusiasme warga China terhadap mobil tersebut mulai heboh menjelang pembukaan pemesanan pada 28 Maret 2024 mendatang.
Lantas, apakah warga RI turut bisa membeli Xiaomi SU7? Mengingat mobil listrik BYD asal China mulai gencar menjual produknya di RI.
Terkait hal ini, Xiaomi Indonesia mengatakan untuk sementara SU7 masih tersedia eksklusif di China. Namun, tak mungkin SU7 akan hadir di luar China, termasuk Indonesia.
Associate Marketing Director Xiaomi Indonesia, Stephanie Sicilia, mengatakan belum ada waktu pasti kapan ekspansi tersebut akan dilakukan.
“Mengenai ketersediaan saat ini SU7 tersedia untuk di pasar domestik China. Tapi untuk ke depannya tidak menutup kemungkinan Xiaomi berupaya untuk ekspansi keluar. Namun tidak ada timeline yang kita tunggu saat ini,” kata Stephanie ditemui usai peluncuran Xiaomi 14, di Jakarta
Ambisi Xiaomi untuk memasuki arena kendaraan listrik tampak semakin nyata. Pada hari Senin, CEO Xiaomi, Lei Jun, melalui akun Weibo resminya, mengungkapkan visi perusahaan terhadap kendaraan listrik pertama mereka. SU7, demikian kendaraan tersebut dinamai, dijanjikan sebagai mobil yang “paling menarik, paling mudah dikendarai, dan paling cerdas” dengan harga di bawah 500.000 yuan (sekira Rp 1,1 milyar).
Kendaraan yang dinanti sejak peluncurannya pada Desember lalu ini, akan diumumkan harganya secara resmi pada Kamis malam, seraya pembukaan pemesanan. Lei Jun, dengan penuh antusias, menyatakan bahwa teknologi yang disematkan pada SU7 mampu menyuguhkan akselerasi yang melebihi kendaraan Tesla dan EV Porsche.
Pada acara Mobile World Congress, satu bulan kemudian, mobil itu dipertontonkan kepada publik. SU7 berwarna biru disebut memiliki teknologi ramah lingkungan.
“Produk pertama Xiaomi EV-Xiaomi SU7 yang dinantikan membawa teknologi ramah lingkungan berperforma tinggi yang mendorong batasan untuk performa, integrasi ekosistem, dan ruang mobil pintar,” tulis perusahaan.
Selain itu, lima teknologi mobil listrik juga dikembangkan oleh Xiaomi. Mulai dari E-Motor, CTB Integrated Battery, Xiaomi Die-Casting, Xiaomi Pilot Autnomous Driving, dan Smart Cabin.
Xiaomi memang cukup serius menggarap kendaraan listriknya. Dikabarkan perusahaan menguarkan 10 miliar yuan untuk melakukan penelitian dan juga pengembangan, yang mengikutsertakan 3.400 insinyur dan 1.000 pakar teknis.
Dengan langkah berani dan inovasi yang dijanjikan, Xiaomi tidak hanya bertransformasi menjadi pemain utama di dunia teknologi seluler, tetapi juga berpotensi mengubah lanskap industri otomotif dengan mobil listrik yang tidak hanya canggih tetapi juga terjangkau. Ini adalah langkah strategis yang menandai babak baru dalam persaingan teknologi tinggi dan mobilitas masa depan.